Sabtu, 12 Januari 2019

Alhamdulillah, Aku kuliah !


Perjuanganku masuk kuliah
Tidak banyak aku bercerita tentang cita-cita, ada keinginan tidak terwujud tapi bukan berarti harus meninjau bahwa masa depan akan gagal, Baiklah disini saya akan bercerita disaat mulai SMA saja tentang cita-cita.
Belajar dengan keras, satu titik capaian ingin juara satu hanya ada di pikiranku. Namun, tentang cita-cita bayangannya saja pun masih belum ada.
Kelas dua SMA aku masih tidak tahu apa cita-citaku, sehingga belajar tidak belajar tidak menjadi utama bagiku, yang ada keinginanku hanyalah ingin bekerja karena melihat gaji dua sampai tiga juta sangat besar saat itu.
Aku menggerutu dengan temanku. “ Fan, kalo kau habis tamat ni kerja kan? Gua ikut ya”
Affandy menjawab.” Selaw ru, asal jangan lupa aj sama aku bsok “
“Gak kuliah kita pan ?” tanyaku sebentar. “ Gak aku kayaknya ru, bosan mah belajar muluk” ifan tertawa, aku menghargainya dengan ikut tertawa.
Sementara chandra temanku SMP ikut memberi tanggapan “ Aku kuliah sambil kerja bisanya her, kalau lu iya nilai raport tinggi-tinggi , pintar jadi bisalah cari beasiswa”
jawaban saputra berbeda “Dulu aku pengen kuliah suganda, gak enak aku sama pacar aku ditinggalin sendirian dia.” Jawabnya. Lagi-lagi aku menyembunyikan tawa.
Saat kelas dua SMA aku ingat cita-cita ku dulu yaitu menjadi pilot, sehingga berbagai cara diawal kulakukan buat masuk kedalam persyaratan, seperti tinggi badan, perawatan gigi dan kuat fisik, tak lupa belajar Tes Potensi Akademik sekaligus belajar PKN STAN.
Motivasi ku buat menggapai cita-cita tidak ada, karena kutahu keinginan seperti hawa nafsu, orangtuaku tidaklah mempunyai biaya banyak buat mendudukkan ku di kursi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Sampai di kelas tiga SMA, menjelang UN, tak sempat lagi terbayang cita-cita super tinggi olehku. Karena bapak sudah bilang kalau aku tidak akan kuliah di perguruan tinggi negeri, jadi dengan tekad ku , segera ku daftar di perguruan tinggi Kedinasan, Seperti STAN, PPTI BCA dan STPI Curug. Di tahun 2016 aku mengetes semua, tapi hasilnya adalah bukan jalanku untuk disana. Yang paling lucu bagiku mendaftar di STPI curug, sudah persiapan dari kelas dua SMA, tapi aturan membutuhkan satu saja memilih perguruan tinggi kedinasan, yaitu aku memilih PKN STAN.
Masih ada SBMPTN, jalur terakhir yang dapat aku tempuh, tapi karena sudah ditolak banyak PTK aku menjadi semakin pesimis. Aku bilang kepada bapak “ pak, aku gak yakin bisa lulus di pilihan pertamaku Kedokteran UNPAD, yaudah aku pasrah aja..”
Bapak menjawab tenang. “ kuliah itu gak gampang, kalau lulus pun belum tentu diambil”
Dihari pengumuman SBMPTN, aku tidak lulus di tahun 2016. Di pilihan Agroekoteknologi pun aku tidak jebol. Sampai temanku ada yang celoteh “ sebodoh apa si lu ru pas SMA, masa masuk UNJA aja gak jebol, hahahaah
Penjaga warnet juga menimbrungi “ kau mau kuliah ? becanda? Orang suka main game terus tiap hari kayak mana mau masuk PTN “
Tetangga suda pasti membully ku “ Anak desa ya kerja aja udah syukur, gak usah membelit-belit mau kuliah to..” tetangga lain menimbrungi “ Anak ku iki uwes sarjana tapi mosok’e nang umah wae”
Singkatnya, aku tidak kuliah. Sepertinya aku kalah dengan omongan orang. Yasudah aku bekerja di PT .Wira karya sakti, melamar, menghadap manajernya, wawancara, dan pelatihan sehari, ya awalnya aku tidak diterima karena tidak meyakinkan diriku untuk mengangkat beban 10 kg sendiri. Tapi karena ada orang dalam pamanku sebagai Tenaga kesehatan di PT tersebut, ya aku diterima. Apa yang bisa aku lakukan disitu ? Hanya mengandalkan ijzazah SMA saja ? ya tidak bisa. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menjadi kuli disana.
Berat ? tentu saja. Malu? Pasti iya?. Perginya saja aku tidak boleh mengenakan baju bagus, ya, aku gunakan baju jelek-jelek karena tujuanku bekerja di daerah lapangan yang sangat panas.
“Heru kalau sudah dua tahun disini, jadi pengawas bisa.”  Aku terdiam, pura-pura yakin dengan orang itu. “ iya pak, insha Allah “ jawabku, tapi di hatiku tidak terima. Tidak ada dalam keinginanku menjadi mandor disini.
Aku tidak butuh omongan. Aku butuh aksi yang bisa membuatku dan masa depanku cerah, bukan kerja di tempat tak berijzah seperti ini. Kulihat teman-temanku memegang masing-masing Alamameter dan membuat snap di kuliahnya. Membuatku kadang sedih. Bagaimana bisa mereka yang akademiknya biasa saja bisa kuliah.
Besoknya aku buka buku TPA dan bahasa inggirs, aku mulai tertarik membahasnya. Membahas soal-soal lagi, membuatku betah, sampai di truk yang membawaku kerja kusempatkan membuka buku pocket engglish grammar, sampai dikatakan orang aku orang aneh. Karena saking sibuknya membuka buku saat kerja, aku tidak sengaja menumpahkan setumpuk pot tanaman yang berisi 50 tanaman. Hingga gajiku dipotong pada akhirnya aku mengundurkan diri, sebelum diusir dari perusahaan.
Frustasi ? pasti iya. Berbulan-bulan bulan aku dirumah, tanpa kerjaan. Seperti orang gak waras. Hingga aku berpikir untuk bunuh diri saja, daripada aku menjadi sampah. Astagfirullah.
Akhirnya ada temanku namanya Roni, ia mengajakku untuk les komputer di salah satu tempat di desaku, Tentu saja aku mengikutinya. Dengan les tersebut, pikiranku semakin terbuka. Aku tidak seperti dulu yang diam dirumah, aku mendapat teman baru, dan guru yang sangat akrab denganku.
Di bulan Januari 2017, aku selesai menyelesaikan les.aku banyak paham dengan komputer dan excel, sampai suatu ketika ada seminar di lembaga tersebut tentang menjadi tenaga kerja yang profesional.
Bapak bergelar Doktor tersebut mengatakan “ kuliah itu seperti naik mobil yang tidak cukup orang, kesempitan, kamu  harus pandai-pandai agar bisa masuk mobil dan ikut berjalan bersama mereka”
Seperti ada kilat yang menggores hayalanku, ingatku pada pendaftaran bidikmisi. Tidak aku pedulikan kalau bidikmisi itu hanya untuk orang pintar, aku lupakan kata kepala sekolah dan pak Yopi yang melarangku mendaftar karena tidak pernah berprestasi di SMA. Aku usir omongan semua orang, hingga pada bulan februari aku nekat mengurusnya sendiri berkas-berkas bidikmisi.
SMA ku kurang adil dalam pembagian beasiswa, mereka hanya menawarkan kepada siswa yang berperingkat berkala, Pendaftaran terbentrok saat meminta surat Ranking oleh sekolah dan rekomendasi. Kulihat raporku peringkat 19 dan 15 tentu saja ini jauh dari kata berprestasi, meminta sertifikat lomba, aku tidak ada, tapi syukurnya ada dua orang temanku dari padang, mengirimkanku sertfikat pelatihan dan olimiade, aku jadi terbantu.
Aku punya Kartu Indonesia Pintar ? Tidak lah. Orang aku bukan berprestasi di SMA.
Karena TU dan kepala sekolah tidak memberikanku surat rekomendasi sebagai anak berprestasi dan pendaftar bidikmisi, maka aku akan mengambil tindakan sendiri.
Apakah itu? Aku membuat surat sendiri atas nama SMA dan menscanner tanda tangan wali kelas dan kepala sekolah. Aku mengubah peringkatku dari 19 menjadi 10 besar, dari peringkat 15 menjadi 5 besar, hasilnya sangat cantik dan rapi berkat kemampuan yang didapat dari les komputer, tinggal cap stempel SMA ? Kebetulan guru lesku adalah orang TU di SMA, jadi aku temui saja bapak itu dan meminta stempel.
bisa mengetik surat semulus ini, hingga pada suatu hari ada sampai pernah mendaftarkan ku sebagai kestari di Kantor Desa, wah tentu saja ini luar biasa, Akhirnya aku harus menolaknya karena alasan sibuk les SBMPTN online di zenius.net, aku juga dibantu oleh Nurul Fikri dalam Try Out SBMPTN hingga passing grade mencapai 49 % yang katanya pasti menembus Fakultas Kedokteran.
Dirumah, aku les sendiri tanpa mentor, ada dua orang temanku dari padang kuliah di UNAND mau ikut SBMPTN lagi dan satu orang lagi ingin ikut SBMPTN, kami belajar bersama, chatiing melalui WhatsApp dan membuat Grup WA khusus pejuang SBMPTN, yang mana setiap hari membahas soal dan diskusikan aturan SBMPTN, tinggal beberapa hari H SBMPTN 2017 aku sudah siap, berkas bidimisi sudah siap, doa, aku meminta restu dari semua orang, tinggal tersisa adalah waktu 2 JAM MENENTUKAN MASA DEPAN. Selembar kertas jawaban yang menetukan masa depanku. Tapi aku tahu ALLAH selalu ada untukku. .. ALLAH tidak akan mengubah masa depan hambanya kecuali ia akan berusaha memperbaikinya sendiri. Disini aku banyak berdoa, berdoa, dan berdoa.
Akhirnya pada 13 Juni 2017, aku tidak membukanya sendiri website hasilnya, GRUP WA, FB ramai sekali, hingga aku lihat ada orang yang menhastag namaku di Grup dan kucoba lihat ternyata aku LULUS SBMPTN 2017, aku yakin pasti kedokteran. Aku tanya dua orang temanku yang dipadang, ternyata temanku yang cewe ini Lulus di Fakultas kedokteran UNPAD, temanku satu lagi Lulus di Fakultas kedokteran di Aceh. Mereka hebat bisa mendapat UKT gratis disana.
Kemudian mereka menanyakan aku. “ Heru, kamu kedokteran kan ?”
Aku tersenyum sedih tapi bersyukur “ enggak wei, aku tidak dapat pilihan dokter, aku lulus di Kesehatan masyarakat”
Dua orang temanku itu tetap membujukku agar mau mengambil jurusan tersebut, ya aku tidak mungkin menolaknya, ist oke, aku next daftar ulang di UNJA.
-
Halo para readerku, sebenarnya cerpen ini sudah aku buat pas sebulan setelah lulus SBMPTN, tapi banyak kegiatan yang aku lakuin dimulai urus berkas, apalagi ada Mobel legend ini mmwahh makin ga sempet nulis, tapi aku usahakan ga telat lagi upload nya hehe.



 



Selasa, 06 November 2018

Maniac Begadang karena apa sih ?

Hallo guys, sis,teman-teman semua.. ada yang masih online di medsos,atau ada yang bangun sahur sekarang, Alhamdulillah kalian baik-baik kan..

Guys...tau kalong gak ? Kayak gue akhir-akhir ini wkwk.

Gue ni habis main moba jadi tadi win streak broo pakai MM wkkwk. Ini nih permainan yang buatku rela beli kuota malam. eits tunggu disamping itu ada tugas sih, Kayak buat resume, makalah, PPT, yaps apalah susahnya buat makalah guys, tinggal  buka mozila klik klik tinggal kopas deh wkkw. ya daripada lu ngarepin kiriman WA dari temen kan hehehe... jangan broo ga boleh ya.. yg boleh itu ngetik sendiri makalahnya.

Gue jadi maniac begadang karena satu gakbisa tidur, (2) banyak pikiran (3) habis mimpi (4) tugass nah pas kan gan ada empat,ini nih udah maniac guys, tambah satu sih gue akhir-akhir ini sering main MOBA Push ranked itupun kalah muluk anying wkwkw, pas deh lima savage,  paan sih ni.